Wednesday, October 19, 2011

TORNADO MEETS VOLCANO

Aku tahu waktunya sudah tiba,

Ternyata cinta yang menggelegak tak akan pernah cukup,

Untuk mengalahkan keakuanmu,

Amarah dan amarah membentuk pusaran yang berputar kencang menyentuh dan melukai dasar hati,

Saling pengertian sudah menjadi puing-puing yang terlempar semakin menjauh,

Gairah yang aktif menggelora bergerak perlahan, menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya
menjadi mati.

Sulit untuk menebak perasaan ini apakah hampa atau mati,

Magma cinta, kasih sayang, pengertian, kebohongan, cemburu, amarah, keakuan, bercampur hingga kian memuncak akhirnya meletus keluar seolah aliran lava untuk kemudian menghancurkan hati,

Maybe that's what happens when a tornado meets a volcano*, kekasihku...

Walau aku tahu waktunya sudah tiba untuk kita,

Sungguh aku tak ingin...



*dari lyric I Love The Way You Lie – Eminem ft Rihanna


 (11Project11days #9 @nulisbuku)  

Tuesday, October 18, 2011

MEMANG AKU CEMBURU

Cemburuku adalah kesalmu,
Mengapa sayang?
Cemburu itu indah,
Dalam setiap denyutnya.

Nikmati saja gundahku,
Nikmati saja rajukanku,
Nikmati saja amarahku,
Amarah yang walau tampak bisa,
Namun sesungguhnya tak akan bisa membunuh apapun,
Kecuali membunuh amarah itu sendiri,
Amarah ini hanya sesaat,
Lalu kosong,
Sesudah itu akan menggelegak bahagia,

Amarah ini ada karena ada aku, kamu, dan bukan aku dan kamu,
Cemburu ini ada karena ada aku, kamu, dan bukan aku dan kamu,

Katamu kamu selalu berdiri dibalik pintu,
Pintu yang tak terkunci namun tertutup tak bercelah,
Jadi kamu tetap tak terlihat kan sayang?
Ya, kamu memang mengetuk, tapi pelan sekali,
Kamu tidak pernah memanggil,
Jantungmupun seolah berhenti bergemuruh,
Jadi mana aku bisa dengar?
Bagaimana aku bisa tahu?

 (11Project11days #8 @nulisbuku) 


Monday, October 17, 2011

MENARILAH BERSAMAKU, PATRONUSKU

"If I could get another chance
Another walk, another dance with him
I’d play a song that would never, ever end
How I’d love, love, love to dance with my father again" – Luther Vandross


Melihat dua putri kecilku bermain bersama ayahnya, seolah melihat bayangan diriku disana, bersama sosok yang tidak pernah berhenti aku rindukan, yang sampai detik ini aku selalu berkata pada semua orang, papaku hanya pergi sebentar untuk tidur yang panjang tapi sangat sebentar...

Suatu hari nanti papa akan menjemputku lagi dari tempat kerjaku, mengajakku makan nasi jamblang kesukaan kami berdua, berlama-lama di toko buku, bercerita tentang kejadian di hari itu, memasakan makanan kesukaanku dan akan marah apabila tidak aku habiskan.

Aku rindu bermanja-manja padanya, disuapi saat sudah hampir terlambat bekerja, membopongku ke tempat tidur saat ketiduran di sofa sehabis nonton Meteor Garden, rindu suara dehemannya saat pacarku pulang kemalaman, mendengarkan instrumen biola berdua, menemaniku les biola, diam-diam mengikuti bis yang mengantarku ke acara karyawisata, menungguku di teras rumah sampai aku pulang diantar pacarku setiap Sabtu malam, menghiburku dengan menyanyikan lagu Waltzing Matilda sambil menari-nari dan berputar-putar hingga kepalaku pusing.

Senyumannya, tawanya, bernyanyi dengan suara keras, kemarahannya, nasihat-nasihat yang dulu sering aku abaikan, semuanya, aku ingin merasakannya lagi.

Bagiku, papaku bukan hanya sekedar ayah atau sahabat, beliau adalah patronusku! Pemberi kekuatan positif seperti perisai yang mengusir kekuatan negatif, mengusir kesedihanku, mengusir kegusaranku.

Patronus yang entah bagaimana cara mendatangkannya. Bukankah cara memanggil patronus adalah dengan memikirkan kenangan yang sangat membahagiakan, kenangan indah yang melekat sangat kuat? Yang tak cukup sampai mengingat, tetapi membiarkan kenangan tersebut membawa merasuk kedalamnya?

Tak sulit rasanya bagiku untuk mengingat-ingat peristiwa yang paling membahagiakan, yang paling menyenangkan, sekalipun aku sedang berada dalam emosi tersulit, dalam kesedihan mendalam maupun saat kesulitan datang mendera. Karena bagiku semua hariku bersama papaku, sang patronus itu sendiri, adalah hari-hari yang selalu membuat hatiku membuncah bahagia.

Haruskah aku berteriak “Expecto Patronum” berkali-kali? Atau menyanyikan Waltzing Matilda sampai suaraku serak untuk memanggilnya?

Papa, lihatlah dua putriku yang belum pernah memanggilmu kakek, mereka pasti suka sekali ber-waltzing matilda bersamamu, mereka tidak akan keberatan untuk berputar-putar sampai pusing dan kelelahan, hingga nantinya harus kaubopong ke kamar tidur seperti diriku dulu....

Papa, aku menunggumu untuk mengajak kami menari...EXPECTO PATRONUM!!! Aku menunggumu, pelindungku!

 Ya Tuhan, sungguh malam ini aku kangen sekali...

 (11Project11days #7 @nulisbuku)


Sunday, June 5, 2011

Hijabi Fashion Week 2011: Day 7 Party Hostess

"What would do you wear when you call your girls over to hang out?"


Check out Hijabi Fashion Week and see more awesome ladies! 


 See you next year!




Saturday, June 4, 2011

Hijabi Fashion Week 2011: Day 6 Vacation

Time to kick back and relax!

"What do you wear on vacation?"


Check out Hijabi Fashion Week and see more awesome ladies!

Friday, June 3, 2011

Hijabi Fashion Week 2011: Day 5 Jummah

"Jummah Jamaat is very special to Islam and the sunnah says to wear something simple, clean, and new if you can!"



Check out Hijabi Fashion Week and see more awesome ladies!




Thursday, June 2, 2011

Hijabi Fashion Week 2011: Day 4 Date Night

"Share how you can dress up an outfit for a night out with your husband"


Hareem pants and batik vest for a night out!

Check out Hijabi Fashion Week and see more awesome ladies!